Apa
itu HAKEKAT BELAJAR?
Hakekat belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan secara sadar dan terus menerus melalui bermacam-macam
aktivitas dan pengalaman guna memperoleh pengetahuan baru sehingga menyebabkan
perubahan tingkah laku yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa ditunjukkan
dalam berbagai bentuk seperti perubahan dalam hal pemahaman, pengetahuan,
perubahan sikap, tingkah laku dan daya penerimaan.
Pengertian
belajar menurut para ahli [Hakikat Belajar]
·
James O. Whittaker (Djamarah, Syaiful
Bahri , Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah Proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
·
Winkel, belajar adalah aktivitas mental
atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan,
nilai dan sikap.
·
Cronchbach (Djamarah, Syaiful Bahri ,
Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu aktifitas yang
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
·
Howard L. Kingskey (Djamarah, Syaiful
Bahri, Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
·
Drs. Slameto (Djamarah, Syaiful Bahri,
Psikologi Belajar; Rineka Cipta; 1999) Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Dalam
hakikat belajar dijelaskan juga mengenai jenis-jenis belajar. Manusia memilki
beragam potensi, karakter, dan kebutuhan dalam belajar. Karena itu banyak
tipre-tipe belajar yang dilakukan manusia. Menurut Robert M. Gagne mencatat ada delapan tipe belajar:
1. Belajar
isyarat (signal learning). Menurut Gagne, ternyata tidak semua reaksi sepontan
manusia terhadap stimulus sebenarnya tidak menimbulkan respon.dalam konteks
inilah signal learning terjadi. Contohnya yaitu seorang guru yang memberikan
isyarat kepada muridnya yang gaduh dengan bahasa tubuh tangan diangkat kemudian
diturunkan.
2. Belajar
stimulus respon. Belajar tipe ini memberikan respon yang tepat terhadap
stimulus yang diberikan. Reaksi yang tepat diberikan penguatan (reinforcement)
sehingga terbentuk perilaku tertentu (shaping). Contohnya yaitu seorang guru
memberikan suatu bentuk pertanyaan atau gambaran tentang sesuatu yang kemudian
ditanggapi oleh muridnya. Guru member pertanyaan kemudian murid menjawab.
3. Belajar
merantaikan (chaining). Tipe ini merupakan belajar dengan membuat
gerakangerakan motorik sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerak dalam urutan
tertentu. Contohnya yaitu pengajaran tari atau senam yang dari awal membutuhkan
proses-proses dan tahapan untuk mencapai tujuannya.
4. Belajar
asosiasi verbal (verbal Association). Tipe ini merupakan belajar menghubungkan
suatu kata dengan suatu obyek yang berupa benda, orang atau kejadian dan
merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang tepat. Contohnya yaitu Membuat
langkah kerja dari suatu praktek dengan bntuan alat atau objek tertentu.
Membuat prosedur dari praktek kayu.
5. Belajar
membedakan (discrimination). Tipe belajar ini memberikan reaksi yang
berbeda-beda pada stimulus yang mempunyai kesamaan. Contohnya yaitu seorang
guru memberikan sebuah bentuk pertanyaan dalam berupa kata-kata atau benda yang
mempunyai jawaban yang mempunyai banyak versi tetapi masih dalam satu bagian
dalam jawaban yang benar. Guru memberikan sebuah bentuk (kubus) siswa menerka
ada yang bilang berbentuk kotak, seperti kotak kardus, dan kubus.
6. Belajar
konsep (concept learning). Belajar mengklsifikasikan stimulus, atau menempatkan
obyek-obyek dalam kelompok tertentu yang membentuk suatu konsep. (konsep :
satuan arti yang mewakili kesamaan ciri). Contohnya yaitu memahami sebuah
prosedur dalam suatu praktek atau juga teori. Memahami prosedur praktek uji
bahan sebelum praktek, atau konsep dalam kuliah mekanika teknik.
7. Belajar
dalil (rule learning). Tipe ini meruoakan tipe belajar untuk menghasilkan
aturan atau kaidah yang terdiri dari penggabungan beberapa konsep. Hubungan
antara konsep biasanya dituangkan dalam bentuk kalimat. Contohnya yaitu seorang
guru memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan tugas yang merupakan
kewajiban siswa, dalam hal itu hukuman diberikan supaya siswa tidak mengulangi
kesalahannya.
8. Belajar
memecahkan masalah (problem solving). Tipe ini merupakan tipe belajar yang
menggabungkan beberapa kaidah untuk memecahkan masalah, sehingga terbentuk
kaedah yang lebih tinggi (higher order rule). Contohnya yaitu seorang guru
memberikan kasus atau permasalahan kepada siswa-siswanya untuk memancing otak
mereka mencari jawaban atau penyelesaian dari masalah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar